Mungkin Khilafku .

2.15am / 18 Julai 2013 : whatsapp dari seorang adik kepada kenalan aku membuatkan aku terkelu dan membisu . Hati aku seakan ditoreh dengan pisau yang tajam . Pedih dan sakit . Itu yang aku rasakan disaat cerita tentang "kisah" itu dibangkitkan . Hati mulai teriak kesedihan menanggung azab yang pedih . 

Marah ? Tentunya tidak . Untuk apa aku marah jika memang salah diriku sendiri . Cuma yang pasti aku kesal diperlakukan sedemikian rupa . Namun kesal aku tiada kesudahannya . Bak kata pepatah "Nasi sudah menjadi bubur" . Masa buat tak nak ingat sekali dah kena baru nak mengadah . Sakit sekali ! Tapi takpe , aku terima setiap balasan di atas kekhilafan aku sendiri . 

Menangis ? Mengapa perlu aku menangis ? Bukan dengan tangisan mampu kembalikan kekhilafan aku . Dengan penuh rasa tenang dan sabar , aku cuba berdepan dengan masalah aku dan mencari sebuah kebenaran . Alhamdulillah , akhirnya masalah aku , dia , dan dia telah pun selesai . Dan kini aku merasa tenang .

Aku biarkan saja apa yang mereka ingin katakan dan persoalkan . Aku tak punya kuasa untuk menutup mulut mereka . Yang pasti hanya aku dan dia saja yang tahu kisahnya . Biarlah kisah ini dijadikan pengajaran bagi kami . Jauh disudut hati kecil aku untuk menyimpan dendam dengan apa yang telah mereka lakukan .